Terima Kasih Atas Kunjungannya !!!

Jumat, 01 Agustus 2008

DUSTA ADALAH PENGKHIANATAN

Secuil pidato Abu Bakar ketika dilantik menjadi khalifah, pengganti Nabi Muhammad SAW.

Kemudian, saudara-saudara, saya sudah diangkat sebagai penguasa atas kalian, dan saya bukanlah orang yang terbaik atas kalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya kebenaran adalah suatu kepercayaan dan dusta adalah pengkhianatan. Orang yang lemah dikalangan kalian adalah yang kuat dimata saya, sesudah haknya nanti saya berikan kepadanya Insya Allah dan orang yang kuat buat saya adalah lemah sesudah haknya saya ambil, Insya Allah… Taatilah saya, selama saya taat kepada perintah Allah dan RasulNya tetapi apabila saya melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya, maka gugurlah kesetiaan pada saya".

Menjadi pemimpim merupakan tugas yang mulia namun berat. Pemimpin bukan hanya sebagai simbol adanya tatanan pemerintah, tetapi lebih dari itu amanah dan tanggung jawab untuk memimpin rakyatnya ke arah yang lebih baik.

tentu semua pemimpin mempunyai cita-cita untuk mewujudkan kemakmuran bagi rakyatnya, baik melalui janji maupun dalam bentuk kebijakan-kebijakan politiknya. Negara kita sudah dipimpin oleh enam orang presiden, tapi di negara ini masih banyak yang mengeluh untuk mendapatkan sesuap nasi, mengantri minyak dan berbagai pemandangan lain di negara ini.

dengan kekayaan alam yang kita miliki sekarang ini, negara belum mampu menghadirkan kekayaan alam tersebut di atas meja makan penduduk miskin kita, hanya golongan masyarakat tertentu saja dapat menikmatinya.

meskipun sekarang beda dengan jaman ketika pemerintahan oleh sahabat Nabi, tetapi setidaknya pemimpin yang kita pilih dapat mencontoh tauladan yang diperlihatkan oleh mereka, dalam sejarahnya Abu Bakar yang sudah dilantik jadi Khalifah masih menggelar dagangan di pasar, jawabannya adalah karena ia harus mencari penghidupan untuk keluarganya.beberapa pemuka masyarakat berunding lalu mengusulkan agar Khalifah diberikan gaji yang diambil dari Baitul Maal, sehingga Abu Bakar RA tidak perlu berdagang dan dapat berkonsentrasi sebagai seorang Khalifah. Untuk menetapkan jumlah uang atau kebutuhan dasar yang harus diberikan, mereka menyerahkan kepada Abu Bakar RA. berapa keperluan keluarganya. Abu Bakar RA menyetujui, dan bersama isterinya menghitung kebutuhan keluarga mereka setiap bulannya, dan itu bukanlah hal yang rumit bagi seorang Abu Bakar yang bersahaja, sehingga keluarlah angka yang diambil dari kebutuhan dasar keluarga mereka, dan itu adalah sebuah angka subsisten, yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Angka itu disetujui, dan jadilah Abu Bakar sebagai Khalifah dengan gaji dibayarkan dari dana Baitul Maal atau kas negara.

namun sekarang yang terjadi banyak pemimpin yang seolah-olah menimbun kekayaan dari rakyatnya sendiri, mereka sudah tidak dapat membedakan yang mana cangkir sendiri, dan mana cangkir negara, semua diambil. sehingga yang tampak sekarang di layar TV kita adalah Parodi Para Koruptor di Negara ini.

Rakyat mempunyai legimatimasi untuk menumbangkan kekuasaan yang korup yang tidak berpihak pada mereka, hanya sekarang di negara ini banyak pembenaran-pembenaran yang mengaburkan suatu masalah. dan bagi kita yang awam, tentu akan makin dibodohi dengan dengan Parodi-parodi tersebut, tertawa tanpa mengetahui apa yang ditertawakan.

"................dusta adalah pengkhianatan.................................."


2 komentar:

Unknown mengatakan...

dan pengkhianat itu adalah penghancur bangsa, maka dinegara ini yang sudah terpuruk akan kehancuran dari akibat para dusta-dusta yang semakin menyebar dan tak terhentikan...

bangkitlah indonesiaku... ups..he...

Project mengatakan...

thanks dah berkunjung ke blog saya, chat widget nya gak ada ya mas...?