Terima Kasih Atas Kunjungannya !!!

Sabtu, 26 Juli 2008

MENDADAK PUITIS

Seru juga melihat tayangan di televisi yang kian marak menampilkan para elit parpol menyampaikan jargon-jargon politiknya untuk memenangkan Pemilu 2009 nanti. "Pencitraan" mungkin itulah yang berusaha mereka tonjolkan dalam iklan-iklan politik mereka dengan bahasa yang mampu menghipnotis para pemirsa, karena media khususnya televisi merupakan media yang paling efektif dalam penyampaian sebuah opini.
yang menarik bagi saya, kok para elit parpol tersebut mendadak puitis dalam menyampaikan visi dan misi parpolnya, bak seorang pujangga mereka berpuitis untuk memajukan bangsa dan mensejahterakan bangsa ini dengan dalih atas nama rakyat pula bangsa ini tidak.
setiap manusia tentu mempunyai rasa seni dalam dirinya, dan seni memang tercipta untuk dinikmati, dan begitupun yang terjadi dengan para elit parpol kita sekarang ini.
Masyarakat tentu saja tidak mau terbuai dengan hal-hal yang puitis, dan menjadi korban puitisasi, yang penting apa yang ada dalam isinya, sesuai dengan harapan dan mampu membuat rakyat keluar dari keterpurukannya.
Biarkanlah para "pujangga-pujangga politik" itu mementaskan diri dalam teater politik yang mereka lakoni, menurut saya, tinggal bagaimana kita menyikapi yang mana benar-benar memaknai puisinya demi rakyat atau yang hanya berpuisi untuk kenikmatan dirinya sendiri.

1 komentar:

uNieQ mengatakan...

mgk dikiranya rakyat akan tersentuh dengan puisinya???

ntahlah